Tetapi
damai, dan bahagia
Bila
kelak kututup mata
Dan
di pundakmu ajalku datang
Ketahuilah
satu hal,
Di
hatimu cintaku tetap
Di
teras rumah,
Telah
kutata kursi dan meja
Untuk
kita jatuh cinta, berkali-kali
Pada
banyak sore,
Aku
ingin duduk di sana
Walau
harus berselimut asa
Lalu
kau datang dengan bunga yang kusebut cinta
Bertukar
canda dan rasa
Bicara
soal debu yang hinggap diatas surga kita
Manisku...
Kita
adalah pentas seni
Penontonnya,
para malaikat