Jumat, 22 Desember 2017

Ada Telpon Dari Mama...

https://freerangestock.com
Hari semakin tua
Begitu juga usia yang terus menjajah
Seperti hasrat Belanda pada Indonesia dulu kala
Dan umurku,
Adalah mangsa paling nyata
Bagi detak detik arloji tua milik mama

Satu dua dering
Gemar menyapaku,
Sosok dibaliknya pun kian resah
Sebab,
Tuan yang dituju masih basah oleh keringat kuliahnya

Mama tak pernah curiga
Mungkin sang anak sedang asik dengan pena
Melikus cita
Membangun masa depan keluarga
Mama memang tak suka curiga

Kelak, mama psti bertanya
Anakku sedang apa?
Semoga baik-baik saja; batinnya

Kadang mama salah,
Disebrang sana
Anaknya tak sedang kuliah
Justru sibuk memakan hari
Menemani kekasih hati

Telepon dari mama
Sering luput oleh mata
Sejak harinya disibukkan oleh cerita masa muda

Sebelum suara dibalik dering itu berganti
Menjadi kabar yang menyayat hati
Mulailah pahami,
Mama hanya ingin mendengar celotehmu
Menjagamu seperti dulu
Mendengar kabar tentangmu

Sambut dering telepon dari mama!
Agar ayah dirumah dapat melihat senyum indah mama

Selamat hari mama...

Yogyakarta, 22 Desember 2017

Muhammad Chandra, peminum kopi, penjaga perpustakaan sukarela “Tangga Baca”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MASIHKAH KITA?
Sesore ini, Sedang hujan kian membasahi Di sela-sela bale bambu depan rumahku Kuselipkan sepilihan rindu Sambil terus bermunajat Pada semesta sore yang menjadi waktu paling romantis?
MENGUNGKAP YANG TERSEMBUNYI
Cinta, menurut Jalaluddin ar-Rumi, merupakan cahaya kehidupan dan nilai kemanusiaan. Sesungguhnya cinta itu kekal; jadi harus diberikan kepada yang kekal pula. Ia tidak pantas diberikan kepada yang ditakdirkan fana’
SEBELUM KUPERGI BERLADANG
Sama seperti kemarin, aku berdo’a sebelum beranjak menuju ladang kopiku yang juga merupakan warisan orang tuaku. Di sela do’aku, Amad; begitu aku memanggil anakku; datang menghampiriku dengan membawa setoples emping dan secangkir kopi khas racikan keluarga. “Bah, ini kubuatkan kopi untuk abah...spesial dari anak abah tercinta”, ujarnya sambil menaruh secangkir kopi hangat di hadapanku.