Jumat, 22 Desember 2017

Penciptaan Manusia?

Untuk apa manusia diciptakan ?
Misi Dibalik Penciptaan Manusia

hqdefault
Manusia merupaka makhluk tuhan yang paling sempurna yang dalam penciptaannya manusia dibekali oleh akal, nafsu dan hati. Dimana akal, nafsu dan hati yang ada pada diri manusia lah yang menjadi pembeda besar antara manusia itu sendiri dengan makhluk-makhluk lainnya. Kesempurnaan penciptaan manusia ditegaskan oleh Allah SWT didalam Al-qur’an :
لَـقَدْ خَلَقْنَا الإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَـقْـوِيـْمٍ
Sungguh telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna. (Q.S. At-tin : 4
Didalam Al-qur’an terdapat beberapa istilah mengenai penyebutan manusia, diantaranya basyar, an-nas, al-insan. Dimana Pada setiap penyebutan tersebut mengandung makna yang berbeda sesuai kedudukan kata tersebut pada suatu ayat, namun demikian maksud dari semua keta tersebut ialah sama merujuk pada satu objek yaitu manusia.
Lantas, apa sebenernarnya misi dibalik penciptaan manusia ?
Dibalik penciptaan manusia di muka bumi ini, terdapat beberapa tujuan atau misi yang sekiranya perlu untuk kita ketahui. Beberapa misi tersebut diantaranya ialah :
1.      Misi Utama Untuk Beribadah
وَمَا خَلَقْتُ الجِنَّ وَ الإِنْسَانَ إِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembahKu. (Q.S. Adz-dzariyat : 56)

Dimana hakikat tugas dari setiap diri manusia ialah untuk beribadah kepada tuhannya, yaitu Allah SWT. Karena hanya Dialah yang layak untuk disembah lagi diagungkan karena Dia telah mencitakan segala apa yang ada di alam semesta ini, begitupun manusia itu sendiri. Sebagai makhluk yang lemah, manusia diperintahkan untuk menjalankan segala aktifitas dalam kehidupannya dengan niatan semata-mata ibadah karenaNya. Karena hanya dengan itulah seorang manusia dapat mendapatkan keridhaan lagi pandanganNya.

2.      Misi fungsional sebagai khalifah
وَإذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلآئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيْهَا وَ يَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبّحُ بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّى أَعْلَمُ مَالَاتَعْلَمُوْنَ
dan ingatlah ketika tuhanmu berfirmankepada para malaikat “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi”, mereka berkata “apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami bertasbih memujiMu dan mensucikan namaMu?”Dia berfirman “sungguh Aku lebih mengetahu apa yang tidak kamu ketahui”. (Q.S. Al-Baqarah : 30)

Sebagai seorang klhalifah yang berarti wakil, dalam arti diciptakannya manusia di bumi ini ialah untuk menjalankan fungsinya yaitu sebagai khalifah. Dimana tugas seorang khalifah yaitu memimpin serta megajak kepada kebenaran lagi mewujudkan kemashlahatan. Sekiranya manusia itu sendiri tidak dapat menjadi pemimpin atau bahkan justru menumbulkan pertengkarang semama manusia, maka hakikatnya ia tidaklah menjalankan fungsinya dimuka bumi ini serta gagal dalam mengemban amanah yang telah diberikan tuhannya (Allah SWT) untuk dijalankan semamasa hidupnya.
Maka dari pada itu, hendaklah kita sebagai seorang khalifah menyadari akan amanah yang telah dirikan kepada kita. Wajiblah bagi kita untuk menjaga dan menjalankan amanah tersebut, sebagai suatu kepercayaan besar dariNya bahwa kita mampu menjadi seorang khalifah dimuka bumi ini.

3.      Misi Oprasional Memakmurkan Bumi
وَ إِلَى ثَـمُوْدِ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَاقَومِ اعْبُوْاللهَ مَا لَكُمْ مِنْ اِلَهٍ غَيْرُهُ هُوَ أَنْشَاَكُمْ مِنَ الأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَاسْتَـغْـفِرُوْهُ ثُـمَّ تُوْبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّى قَرِيْبٌ مُـجِيْبٌ
Dan kepada tsamud kami utus saudara mereka, Sal. Dia berkata “wahai kaumku sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi dan menjadikanmu pemakmuranya, karena itu mohonlah ampun kepadaNya, kemudia bertobatlah kepadaNya. Sesungguhnya tuhanku sangat dekat rahmatNya dan memperkenankan doa hambaNya. (Q.S. Hud : 61)

            Firman Allah SWT sebagaimana terlampir diatas menjadi peringatan bagi kita akan betapa hinanya kita karena kita hanyalah makhluk yang diciptakan dari segumpal tanah. Namun demikian, Allah SWT kembali mengangat derajat kita sebagai seorang khalifah dimuka bumi ini yang kemudian Dia berpesan kepada kita agar kita dapat menjaga dan memakmurkan apa yang ada dibumi ini.
            Tugas pemakmuran bumi ini bukanh untuk binatang, tumbuhan, jin atau bahkan malaikat. Melainkan tugas ini ialah milik manusia sebagai makhluk kepercayaanNya dibumi ini. Dengan begitu, berarti kehidupan dimuka bumi ini baiknya maupun buruknya secara tidak langsung ada ditangan manusia, bergantung pada bagaimana manusia memperlakukan bumi ini serta apa-apa yang ada didalamnya dengan bijak.

Sungguh amat yang besar bagi kita, namun perlu kita ketahui bahwa apa yang telah diberikan Allah SWT kepada hambanya ialah semata-mata agar hambanya dapat mengambil pelajaran darinya dan agar mereka menjadi hamba yang berfikir agar terwujudnya pada diri setiap hamba keimanan dan ketakwaan.


Muhammad Chandra, peminum kopi, penjaga perpustakaan sukarela "Tangga Baca".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MASIHKAH KITA?
Sesore ini, Sedang hujan kian membasahi Di sela-sela bale bambu depan rumahku Kuselipkan sepilihan rindu Sambil terus bermunajat Pada semesta sore yang menjadi waktu paling romantis?
MENGUNGKAP YANG TERSEMBUNYI
Cinta, menurut Jalaluddin ar-Rumi, merupakan cahaya kehidupan dan nilai kemanusiaan. Sesungguhnya cinta itu kekal; jadi harus diberikan kepada yang kekal pula. Ia tidak pantas diberikan kepada yang ditakdirkan fana’
SEBELUM KUPERGI BERLADANG
Sama seperti kemarin, aku berdo’a sebelum beranjak menuju ladang kopiku yang juga merupakan warisan orang tuaku. Di sela do’aku, Amad; begitu aku memanggil anakku; datang menghampiriku dengan membawa setoples emping dan secangkir kopi khas racikan keluarga. “Bah, ini kubuatkan kopi untuk abah...spesial dari anak abah tercinta”, ujarnya sambil menaruh secangkir kopi hangat di hadapanku.