Jumat, 03 April 2020

Masihkah Kita?

Sesore ini,
Sedang hujan kian membasahi
Di sela-sela bale bambu depan rumahku
Kuselipkan sepilihan rindu
Sambil terus bermunajat
Pada semesta sore
yang menjadi waktu paling romantis
Bagi kebanyakan pasangan.
Kusirami mawar dengan doa yang tak merdu
dan tak seberapa itu.

Semoga malam tak panjang
Semoga angin tak kencang
Agar sang mawar dapat segera kusentuh
Kala embun masih basah-basahnya
Mendekapi helai-helai rambut merahnya.
Kataku "masihkah kita? "

Kampung Pena
Ds. Pangkat, 25 Januari 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MASIHKAH KITA?
Sesore ini, Sedang hujan kian membasahi Di sela-sela bale bambu depan rumahku Kuselipkan sepilihan rindu Sambil terus bermunajat Pada semesta sore yang menjadi waktu paling romantis?
MENGUNGKAP YANG TERSEMBUNYI
Cinta, menurut Jalaluddin ar-Rumi, merupakan cahaya kehidupan dan nilai kemanusiaan. Sesungguhnya cinta itu kekal; jadi harus diberikan kepada yang kekal pula. Ia tidak pantas diberikan kepada yang ditakdirkan fana’
SEBELUM KUPERGI BERLADANG
Sama seperti kemarin, aku berdo’a sebelum beranjak menuju ladang kopiku yang juga merupakan warisan orang tuaku. Di sela do’aku, Amad; begitu aku memanggil anakku; datang menghampiriku dengan membawa setoples emping dan secangkir kopi khas racikan keluarga. “Bah, ini kubuatkan kopi untuk abah...spesial dari anak abah tercinta”, ujarnya sambil menaruh secangkir kopi hangat di hadapanku.